Monday, August 27, 2007

Merangkai Harapan di Tanjung Tiram





Program Dompet Dhuafa Republika untuk wilayah Indonesia Timur, tidak hanya menyentuh Flores dan Papua. Pada 2006, pendayagunaan zakat ini juga masuk ke Kabupaten Konawe Selatan, Kendari, Sulawesi Tenggara. Program yang dijalankan, pemberdayaan budidaya rumput laut.

Pendampingan program dilakukan melalui, Program Bina Masyarakat Mandiri, Desa Tanjung Tiram, Moramo, Konawe Selatan. Terdapat 45 Kepala Keluarga (KK), atau 30 persen dari jumlah penduduk miskin di desa itu. Keberadaan desa yang berada di wilayah pesisir, amat menunjang kelangsungan program ini. Dampak ekonomi sudah terlihat, setelah para petani rumput laut memetik panen tiap 40 hari sekali.

Menurut Ahmad Ismean, pendamping masyarakat Tanjung Tiram, sejak DD mengawali program budidaya rumput laut di desa itu, dampaknya mempengaruhi masyarakat lainnya. “Sekarang hampir 90 persen warga sini menanam rumput laut, mereka melihat keberhasilan warga yang ikut program DD sebelumnya”, Ahmad Ismean mengungkapkan.

Hal ini juga diakui Samudi, ketua induk dan ketua kelompok Program Bina Masyarakat Mandiri. Ia mengaku rata-rata petani sekali panen dapat uang Rp 1 juta. Bagi masyarakat Tanjung Tiram, penghasilan sebesar itu sudah lebih dari cukup. Penerima program ini, kebanyakan warga dari daerah Raha. Sebuah wilayah minus, tandus, dan sulit air. Raha yang tandus, diakui warga setempat, kampung asal Wakil Ketua DPD, Laode Ida.

Tak lupa, Wanasia (21), salah seorang ibu petani berpesan untuk DD. “Terima kasih bantuan DD, semoga dompetnya tambah tebal”, katanya terkekeh. Mendengar itu, Samudi geli. Lantas menimpali. “DD tidak punya dompet, yang tambah tebal dompet donaturnya”.

Perbincangan segar di bawah rindang pohon bakau hari itu, amat berkesan. Sembari memanen rumput laut.

No comments: